Menjajaki Potensi Kerajinan Lokal di Kota Bogor

Bogor
Windhy Wuryaning Tyas Primbandini, Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bogor mengunjungi dua lokasi pengrajin di Kecamatan Bogor Barat dan ruang Dekranasda di Lippo Keboen Raya, Senin (2/9/2024) kemarin.

TIMETODAY.IDWindhy Wuryaning Tyas Primbandini, Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bogor mengunjungi dua lokasi pengrajin di Kecamatan Bogor Barat dan ruang Dekranasda Lippo Keboen Raya, Senin (2/9/2024) kemarin.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Dekranasda untuk mengetahui potensi dan kebutuhan pengrajin lokal di Kota Bogor, serta memberikan dukungan yang lebih signifikan bagi pengembangan kerajinan di daerah tersebut.

Merangkul Tradisi dan Inovasi

Advertisement

Kampung Jelujur, yang terletak di Jalan Batu Hulung, Kelurahan Margajaya, menjadi salah satu titik kunjungan Windhy.

Didampingi oleh Camat Bogor Barat, Dudi Fitri Susandi, Windhy menyaksikan langsung proses pembuatan produk jelujur di Rumah Kreasi, yang berfungsi sebagai rumah produksi sekaligus galeri.

Di sana, ia mencoba membuat pola jelujur pada kain batik, sebuah pengalaman yang memperlihatkan betapa besar potensi yang dimiliki pengrajin lokal.

“Kampung Jelujur memiliki potensi yang luar biasa, dengan produk yang bahkan sudah menembus pasar Amerika melalui pameran dan fashion show,” ungkap Windhy.

Potensi ini, menurutnya, dapat menjadi angin segar untuk pengembangan lebih lanjut, baik dari sisi kualitas produk maupun penguatan sumber daya manusia.

Baca Juga :  Mengenal Warna 5 Surat Suara di Pemilu 2024

Selama kunjungannya, Windhy tidak hanya mengapresiasi hasil karya para pengrajin, tetapi juga memberikan motivasi kepada mereka untuk terus berinovasi.

“Penting untuk selalu percaya diri, meningkatkan literasi, dan tidak takut mencoba hal-hal baru,” ujarnya.

Pesan ini sejalan dengan visi Dekranasda untuk mengembangkan potensi diri dan berkolaborasi secara lebih luas, demi memajukan industri kerajinan di Kota Bogor.

Menumbuhkan Kembali Tradisi dengan Sentuhan Ramah Lingkungan

Setelah Kampung Jelujur, Windhy melanjutkan kunjungan ke Arae Ecoprint, sebuah tempat yang dikenal dengan teknik mencetak ramah lingkungan menggunakan bahan-bahan alami.

Di sini, Windhy mengamati proses pembuatan ecoprint dan memetakan potensi serta kebutuhan yang dapat mendukung pengembangan lebih lanjut.

“Kami berusaha melihat potensi yang ada di setiap kelurahan sebagai identitas lokal,” jelas Windhy.

Kunjungan ke Arae Ecoprint
merupakan salah satu rangkaian dari upaya Dekranasda untuk menggali dan mengembangkan kekayaan budaya serta kerajinan di seluruh wilayah Kota Bogor.

Baca Juga :  Megathrust : Ancaman yang Mengintai, Kesiapsiagaan Belum Maksimal

Selain mengunjungi para pengrajin di lapangan, Windhy juga meninjau ruang Dekranasda di Lippo Keboen Raya.

Didampingi Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bogor, Dewi Kurniasari, ia menilai fasilitas yang ada serta kebutuhan perlengkapan yang diperlukan untuk mendukung aktivitas UMKM dan pengrajin lokal.

Ruang ini, yang telah memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Dekranasda sejak 2018, sempat tertunda pemanfaatannya karena pandemi Covid-19.

Namun, Windhy menegaskan pentingnya mengaktivasi kembali ruang ini sebagai pusat edukasi dan pelatihan, bukan hanya tempat penjualan produk UMKM.

“Kami berharap Kota Bogor dapat memiliki identitas khas dalam pengembangan UMKM dan kerajinan, memberikan sesuatu yang berbeda dan lebih maju,” pungkas Windhy,

Dengan semangat dan dedikasinya, Windhy berupaya menjadikan Kota Bogor sebagai pusat kerajinan yang dikenal tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga internasional.

Dengan kunjungan dan langkah-langkah konkret ini, Dekranasda berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi lokal dan membawa kerajinan Kota Bogor ke level yang lebih tinggi. ***

=========================================================