Festival Budaya Susur Sungai Cikeas

Festival Budaya Susur Sungai Cikeas.
Festival Budaya Susur Sungai Cikeas.

TIMETODAY.ID – Dalam rangka memperingati HUT RI ke-79, Desa Wisata Bojongkulur menggelar sebuah acara unik yang menggabungkan pelestarian budaya dan lingkungan. Festival Budaya Susur Sungai Cikeas, yang mengusung tema “Cintai Budaya, Lestarikan Sungai Kita”. Acara ini tidak hanya meriah, tetapi juga sarat dengan pesan penting tentang kelestarian sungai dan budaya.

Sejak pagi hari, Lapangan KD dan Dermaga 6 dipenuhi oleh warga dan tamu undangan yang datang untuk menyaksikan serangkaian kegiatan menarik, seperti parade busana daerah, susur Sungai Cikeas, lomba gebuk bantal, serta aksi bebersih sampah di sungai.

Festival ini menjadi ajang yang tepat untuk mengenalkan kembali pentingnya menjaga lingkungan, terutama sungai yang seringkali menjadi korban pencemaran.

Advertisement

Turut hadir dalam acara tersebut berbagai perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), serta pejabat daerah seperti Camat Gunung Putri dan jajaran Forkopimcam. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian sungai dan budaya lokal.

Baca Juga :  Siap Menangkan Prabowo-Gibran, Relawan Boga Gemoy Kenalkan Program Makanan Bergizi di Bogor

Kurnia Indra, Camat Gunung Putri, dalam sambutannya menekankan pentingnya edukasi dan perubahan perilaku masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai.

“Yang paling penting adalah edukasi agar merubah kebiasaan masyarakat supaya tidak buang sampah ke sungai. Kemudian, bagi yang membuang limbah ke sungai itu harus ada tindakan tegas,” ujarnya.

Ia juga berharap, dengan sungai yang bersih, desa wisata bisa berkembang, dan pada akhirnya perekonomian masyarakat akan meningkat.

Puarman, Ketua Desa Wisata Desa Bojongkulur, mengungkapkan keistimewaan geografis desanya yang diapit oleh Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas. Meski kedua sungai ini kadang mendatangkan banjir, Puarman melihatnya lebih sebagai berkah daripada bencana.

“Konsep Desa Wisata Bojongkulur adalah merubah musibah menjadi berkah,” ungkapnya.

Ia mengajak masyarakat untuk bergembira dan aktif berpartisipasi dalam pelestarian budaya serta lingkungan demi masa depan yang lebih baik.

Baca Juga :  KIM Bersatu, Jaro Ade – Rudy Susmanto Mampu Jalankan Program Prabowo – Gibran

Tulus Laksono, Direktur Pengendalian Pencemaran Air dari KLHK, memberikan apresiasi atas inisiatif ini. Menurutnya, sungai harus menjadi tempat berinteraksi dan berbudaya, bukan tempat pembuangan sampah.

“Di lokasi ini dulunya tempat pembuangan sampah, sudah terbayang pasti dulunya ada tumpukan sampah. Kemudian disulap menjadi tempat yang nyaman untuk kita berinteraksi,” katanya.

Festival ini bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah gerakan nyata untuk mengubah cara pandang dan perilaku masyarakat terhadap sungai dan lingkungan mereka.

Dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak, Festival Budaya Susur Sungai Cikeas berhasil menyatukan semangat kebangsaan dengan upaya pelestarian alam, sebuah langkah kecil namun berarti bagi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel

=========================================================