TIMETODAY.ID – Minggu pagi itu, 18 Agustus 2024, Kota Bogor diselimuti suasana yang berbeda. Ribuan warga terlihat tumpah ruah di sepanjang jalan utama, antusias menyaksikan Kirab Merah Putih, sebuah tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia di kota hujan ini.
Di tengah gemuruh langkah dan sorak sorai, bendera Merah Putih raksasa sepanjang 200 meter membentang, menjadi simbol kebersamaan dan nasionalisme yang menggetarkan hati.
Kirab ini bukan sekadar prosesi biasa. Lebih dari 3.000 orang, mulai dari TNI, Polri, hingga pelajar dan masyarakat umum, terlibat dalam arak-arakan yang mengitari pusat Kota Bogor.
Mereka bergandengan tangan, memegang erat setiap sisi bendera yang dibentangkan dari Tugu Kujang hingga Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) di Jalan Sudirman.
Jalan-jalan utama seperti Jalan Otista dan Jalan Ir Juanda dipenuhi oleh peserta dan penonton yang tak ingin melewatkan momen istimewa ini.
“Hari ini adalah bagian dari Festival Merah Putih ke-9 yang digelar sepanjang bulan Agustus di Kota Bogor,” ungkap Pj Wali Kota Bogor, Herry Antasari, penuh semangat.
Baginya, kirab ini lebih dari sekadar acara seremonial, ini adalah wujud nyata dari kebersamaan dan cinta tanah air yang diperlihatkan oleh seluruh elemen masyarakat Bogor.
Kirab tahun ini terasa semakin istimewa dengan keterlibatan berbagai komunitas, termasuk Bogor Sahabat yang menyumbangkan lebih dari 2.000 anggotanya.
Di sepanjang jalan, tak hanya bendera yang dikibarkan, tapi juga penampilan marching band dari TNI-Polri serta aksi spektakuler barongsai dan pasukan bermotor Brimob yang memukau penonton.
Iksan, seorang warga Bogor Tengah, datang bersama keluarganya sejak pagi buta hanya untuk menyaksikan iring-iringan serta penampilan barongsai.
“Dari semalam mereka sudah heboh, makanya pagi-pagi kami langsung ke sini,” kisahnya sambil tersenyum.
Kirab Merah Putih di Kota Bogor telah menjadi salah satu acara yang paling dinantikan setiap tahunnya.
Dengan bendera raksasa yang membentang dan ribuan orang yang berpartisipasi, acara ini bukan hanya menjadi simbol perayaan kemerdekaan, tetapi juga mengukuhkan rasa kebersamaan dan nasionalisme di hati setiap warga yang terlibat.
Pukul 10.00 WIB, saat arus lalu lintas mulai dibuka kembali, kenangan akan arak-arakan megah itu tetap membekas di benak semua yang hadir, menjadi bagian dari cerita kebanggaan yang akan terus diingat sepanjang tahun. ***
