TIMETODAY.ID – Krisis air bersih menjadi mimpi buruk yang harus dihadapi warga Desa Kalong Liud, Kecamatan Nanggung.
Desa yang terletak di kawasan Bogor Barat, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini mengalami masalah serius terkait kekeringan dan ketersediaan air bersih.
Sungai yang selama ini menjadi sumber kehidupan utama bagi penduduk desa, kini tercemar oleh limbah, membuat airnya tidak lagi layak untuk dikonsumsi.
Melihat kondisi ini, Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMASKA) dari Universitas Pakuan (Unpak) Bogor terpanggil untuk turun tangan.
Dalam diskusi mendalam yang dilakukan bersama Kepala Desa Kalong Liud, Jani Nurjaman, mahasiswa HIMASKA menyadari bahwa masalah ini tidak hanya memengaruhi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga mengancam mata pencaharian utama warga yang mayoritas bekerja sebagai petani.
Mengusung semangat perbaikan, tim HIMASKA melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) mencanangkan berbagai inisiatif.
Mereka tak hanya berfokus pada satu solusi, melainkan menyusun serangkaian program yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan air di desa tersebut secara menyeluruh.
Program tersebut mencakup filtrasi air sungai, konservasi sumber air, sistem pemanenan air hujan, irigasi tetes untuk pertanian, hingga pembuatan pupuk organik cair.
Salah satu program yang paling diutamakan adalah filtrasi air Sungai Cikaniki, yang menjadi nadi kehidupan warga Desa Kalong Liud.
Melalui teknologi sederhana namun efektif, diharapkan air yang tercemar dapat kembali jernih dan aman digunakan.
Tidak hanya itu, HIMASKA juga merancang sistem pemanenan air hujan sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi kekeringan yang kerap melanda, terutama di musim kemarau yang semakin panjang akibat perubahan iklim.
Kepala Desa Kalong Liud, Jani Nurjaman, menyambut baik inisiatif ini.
Menurutnya, kebutuhan air bersih sangatlah mendesak, terutama untuk mendukung aktivitas pertanian yang menjadi sumber pendapatan utama warga.
“Kekeringan di tahun lalu membuat banyak petani mengalami gagal panen. Program ini datang di saat yang tepat untuk membantu masyarakat kami,” ujarnya.
Tema besar yang diusung oleh mahasiswa HIMASKA dalam program ini adalah “Implementasi Program Kampung Iklim Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Guna Meningkatkan Kualitas Air di Desa Kalong Liud”.
Mereka berharap, dengan dukungan dari pemerintah desa dan partisipasi aktif masyarakat, program ini bisa menjadi solusi nyata yang membawa perubahan signifikan.
Perjalanan untuk mewujudkan desa yang lebih baik ini memang tidak mudah. Namun, semangat dan komitmen mahasiswa HIMASKA serta dukungan dari warga dan pemerintah desa membuat langkah ini terasa lebih ringan.
“Kami berharap, program ini dapat berdampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Kalong Liud,” harap Jani,
Di balik tantangan besar ini, tersimpan keyakinan bahwa kerja sama antara akademisi dan masyarakat bisa menjadi kunci dalam menghadapi masalah-masalah lingkungan yang semakin kompleks.
Desa Kalong Liud kini menanti masa depan yang lebih cerah, dengan air yang bersih mengalir kembali di tengah kehidupan mereka. ***