Sinergi di Kampung Ketupat: Mengubah Tantangan Menjadi Harapan

Kampung Ketupat
Semangat Kolaborasi di Kampung Ketupat Cimahpar, Optimalkan Potensi Wilayah.

TIMETODAY.ID – Di balik gemuruh pembangunan Kota Bogor, terdapat sebuah kampung di Kelurahan Cimahpar, Bogor Utara, yang secara perlahan namun pasti, sedang menulis kisah baru.

Kampung Bojong, yang lebih akrab dikenal sebagai Kampung Ketupat, telah menjadi contoh nyata bagaimana semangat dan kekompakan warga dapat menjadi kunci dalam menciptakan perubahan.

Tahun ini, Kampung Ketupat dipilih sebagai lokasi program Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).

Advertisement

Lebih dari sekadar kampung dengan nama unik, Kampung Ketupat adalah pusat pembuatan ketupat yang dikenal luas.

Tak hanya itu, di balik kegiatan tradisional ini, tersimpan potensi besar yang siap dikembangkan, terutama dalam sektor UMKM.

Selama lebih dari enam bulan, 100 keluarga binaan di kampung ini mendapat perhatian khusus. Mereka mengikuti berbagai pelatihan dan pendampingan dari pemerintah daerah, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), hingga pihak swasta dan akademisi.

Baca Juga :  Ahmad Syaikhu Targetkan Kemenangan 60 Persen di Pilkada Jabar

Tujuannya jelas, meningkatkan peran wanita dalam keluarga untuk menciptakan kehidupan yang lebih sehat dan sejahtera.

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah, mengungkapkan bahwa pemilihan Kampung Ketupat sebagai lokasi P2WKSS didasari oleh keinginan untuk meratakan kesejahteraan.

“Filosofi dari pemilihan lokasi ini adalah melakukan pemerataan melalui intervensi dari berbagai komponen, baik itu pemerintah, swasta, hingga akademisi, untuk meningkatkan kesehatan dan membangkitkan perekonomian warga,” ujarnya.

Syarifah berharap bahwa program ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak jangka panjang bagi warga.

Peresmian Kampung Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) KETUPAT (Kesehatan Ulah Lepat) baru-baru ini menjadi bukti dari semangat kolaborasi yang terus terjaga.

Camat Bogor Utara, Riki Robiansah, menyebutkan bahwa meski potensi kampung ini besar, pemerataan masih menjadi tantangan utama.

“Dengan semangat kebersamaan dan kekompakan, saya yakin kita bisa menciptakan upaya yang optimal dan maksimal,” kata Riki.

Baca Juga :  Perjalanan Mang Uya, Mantan Sopir yang Sukses Dirikan Sentral Perkebunan Anggur

Tidak hanya intervensi dari luar, warga Kampung Bojong juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan fasilitas kesehatan di kampung mereka.

Posyandu Mawar 4A, yang dulunya hanya menempati bangunan poskamling kecil, kini memiliki bangunan representatif berkat hibah tanah dari PT Inti Innovaco dan dana CSR. Posyandu ini menjadi simbol dari semangat gotong royong yang hidup di Kampung Ketupat.

Dalam Kampung Germas KETUPAT, enam komponen utama ditekankan, mulai dari kesehatan hingga penanganan stunting dan ODF (Open Defecation Free). Semua ini dilakukan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera.

Dengan potensi yang besar dan dukungan dari berbagai pihak, Kampung Ketupat bukan hanya menjadi lokasi P2WKSS, tetapi juga simbol harapan bahwa dengan semangat kebersamaan, segala tantangan dapat diubah menjadi peluang. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

=========================================================