Mengejar Mimpi di Balik Lembaran Merah Putih

merah putih
Potret Pedagang Bendera Jelang 17 Agustus.

TIMETODAY.ID – Setiap tahunnya, menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia, jalanan Kota Bogor, Jawa Barat dipenuhi oleh warna merah putih.

Dari sudut-sudut jalan hingga pusat keramaian, bendera-bendera berkibar dengan gagah, mengingatkan setiap orang akan semangat kemerdekaan.

Di balik kemeriahan ini, ada kisah para penjual bendera yang berjuang meraih keuntungan dari momen tahunan ini.

Advertisement

Salah satunya adalah Sarman (45), seorang penjual bendera yang setiap tahun berjualan di sekitar kawasan Jalan Ahmad Yani, Bogor, Jawa Barat.

Dengan wajah ramah dan senyum hangat, Sarman dengan sigap melayani pelanggan yang datang silih berganti.

“Saya sudah berjualan bendera sejak 15 tahun lalu. Ada kebahagiaan tersendiri saat melihat bendera-bendera yang saya jual terpasang, ” ujar Sarman bangga.

Bendera yang dijual Sarman beragam, mulai dari bendera kecil untuk sepeda motor hingga bendera besar yang biasanya dipasang di depan rumah atau kantor. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, dari Rp 10.000 hingga Rp 150.000, tergantung ukuran dan kualitas bahan.

Baca Juga :  Gempita Lomba Agustusan Keluarga Besar PWI Kota Bogor

Sarman mengakui bahwa pendapatan dari berjualan bendera memang sangat bergantung pada momen HUT Kemerdekaan.

“Biasanya, mulai ramai sejak akhir Juli hingga pertengahan Agustus. Dalam sehari, bisa terjual hingga 50-100 bendera, terutama saat mendekati tanggal 17 Agustus,” katanya.

Keuntungan yang didapatkan Sarman juga tidak main-main. Dari modal yang ia keluarkan sekitar Rp 5 juta untuk stok bendera, ia bisa meraih keuntungan hingga Rp 10-15 juta selama musim penjualan ini.

“Ini adalah waktu yang sangat saya nantikan setiap tahun,” ujarnya. Walaupun hanya sebulan, penghasilannya cukup untuk menopang kehidupan sehari-hari saya selama beberapa bulan ke depan,” harapnya,

Namun, di balik keuntungan yang menggiurkan, Sarman juga harus menghadapi tantangan. Salah satunya adalah persaingan yang semakin ketat dengan penjual lainnya.

Baca Juga :  Menyemai Makna Kemerdekaan Melalui Keberagaman: Pesan Ketua DPRD Kabupaten Bogor

“Setiap tahun, jumlah penjual bendera semakin banyak. Kadang harga jual juga harus diturunkan agar tetap laku,” jelasnya.

Meski begitu, Sarman tetap optimis dan berharap agar tahun ini bisa mencapai target penjualan yang ia tetapkan.

“Momen kemerdekaan ini bukan hanya soal keuntungan, tapi juga tentang kebanggaan sebagai warga negara. Saya bangga bisa berkontribusi, walaupun hanya dengan menjual bendera,” tuturnya menutup percakapan.

Kisah Sarman adalah gambaran dari semangat dan dedikasi yang selalu menyertai momen kemerdekaan Indonesia.

Di tengah riuh rendah persiapan HUT ke-79 RI, para penjual bendera seperti Pak Sarman menghidupkan kembali semangat nasionalisme melalui karya-karya sederhana yang mereka tawarkan. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

=========================================================