TIMETODAY.ID – Setelah seluruh pertandingan di Olimpiade Paris 2024 berakhir, posisi Indonesia di kancah internasional sekali lagi membuktikan kapasitas bangsa ini di antara negara-negara Asia Tenggara.
Meski berada di urutan kedua dalam klasemen khusus ASEAN, perjuangan para atlet Indonesia patut mendapatkan apresiasi yang tinggi.
Dalam ajang olahraga terbesar dunia ini, Indonesia berhasil mengantongi total tiga medali, dua di antaranya emas, dan satu perunggu.
Prestasi ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-39 dalam klasemen keseluruhan Olimpiade, dan posisi kedua di antara negara-negara ASEAN, tepat di bawah Filipina yang meraih posisi ke-37.
Salah satu sorotan utama adalah keberhasilan Veddriq Leonardo dalam cabang olahraga panjat tebing speed. Veddriq, yang berlaga di Le Boruget Climbing Venue, berhasil meraih medali emas pertama bagi Indonesia setelah mengalahkan Wu Peng dalam laga final yang menegangkan.
Pertandingan yang berlangsung pada Kamis (8/8/2024) tersebut menjadi momen bersejarah bagi panjat tebing Indonesia.
Tidak hanya itu, medali emas kedua Indonesia datang dari cabang angkat besi. Rizki Juniansyah, atlet muda berbakat, sukses menjadi yang terbaik di kelas 73kg putra. Dengan total angkatan 354 kg, Rizki tidak hanya membawa pulang emas, tetapi juga mengukir namanya dalam sejarah olahraga Indonesia.
Sementara itu, medali perunggu Indonesia dipersembahkan oleh Gregoria Mariska Tunjung dari cabang badminton tunggal putri. Gregoria menunjukkan ketangguhan dan ketekunan di lapangan, meski harus puas di posisi ketiga, prestasinya tetap menjadi kebanggaan bagi bangsa.
Namun, di antara sesama negara ASEAN, Filipina keluar sebagai yang terdepan dengan perolehan dua medali emas dan dua perunggu, semuanya berkat performa cemerlang atlet senam Carlos Yulo. Ini menempatkan Filipina pada posisi tertinggi di antara negara-negara ASEAN dengan peringkat ke-37 dunia.
Thailand juga menunjukkan performa yang kuat, menduduki peringkat ke-44 dunia dengan raihan satu medali emas, tiga perak, dan dua perunggu. Negeri Gajah Putih ini terus menjadi pesaing utama di kawasan.
Di sisi lain, Malaysia dan Singapura harus puas dengan perolehan medali yang lebih sedikit. Malaysia berada di posisi ke-80 dengan dua medali perunggu, sedangkan Singapura menutup klasemen ASEAN di peringkat ke-84 dengan satu medali perunggu.
Kisah sukses para atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024 tidak hanya menjadi kebanggaan nasional tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk terus berprestasi di panggung internasional.
Meski kompetisi di kawasan ASEAN semakin ketat, Indonesia tetap menunjukkan kemampuannya untuk bersaing dan meraih prestasi di kancah global. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News