Oleh : Rani Pusparini
Senja perlahan-lahan merayap di langit SMA Bina Bangsa. Cahaya matahari yang lembut mengiringi pulang para siswa yang baru saja selesai mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Di sudut taman sekolah, di bawah pohon flamboyan yang berbunga merah, seorang gadis remaja duduk dengan buku di tangannya.
Namanya Rina. Gadis kelas dua SMA yang dikenal pendiam dan lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan daripada bergosip dengan teman-temannya.
Sore itu, dia menunggu seseorang. Jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya, karena hari ini adalah hari spesial.
Tak lama kemudian, seorang remaja laki-laki muncul dari arah lapangan basket. Dia adalah Dika, kapten tim basket sekolah yang selalu dikelilingi teman-temannya.
Namun, sore itu, Dika tampak lebih tenang. Ia berjalan sendiri menuju taman, tempat Rina menunggu.
“Hai, Rin,” sapa Dika dengan senyum hangat. Senyum yang selalu membuat hati Rina bergetar.
“Hai, Dik,” jawab Rina sambil tersenyum malu-malu. Ia meletakkan bukunya dan berdiri, mencoba menyembunyikan kegugupannya.
Mereka berdua duduk di bangku taman, menikmati keheningan senja. Tak ada kata yang terucap, namun suasana itu penuh makna. Akhirnya, Dika memecah keheningan.
“Rin, aku ingin mengatakan sesuatu,” ujarnya dengan suara pelan. Rina menatapnya, mata mereka bertemu.
“Apa itu, Dik?” tanyanya dengan hati-hati.
Dika menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya perlahan. “Rin, aku sudah lama menyukaimu. Aku tahu ini mungkin terdengar tiba-tiba, tapi aku tidak bisa menahan perasaan ini lagi. Aku suka kamu, Rin.”
Rina terdiam. Jantungnya berdebar lebih kencang, dan pipinya memerah. “Dik… Aku juga suka kamu,” jawabnya lirih. Mata mereka bertemu lagi, dan senyum kebahagiaan menghiasi wajah mereka.
Dika meraih tangan Rina, menggenggamnya erat. “Terima kasih, Rin. Aku janji akan selalu ada untukmu,” katanya dengan tulus.
Senja di taman sekolah itu menjadi saksi bisu awal kisah cinta mereka. Di bawah pohon flamboyan yang berbunga merah, Rina dan Dika menemukan cinta pertama mereka. Cinta yang sederhana, namun penuh makna. Cinta yang tumbuh di tengah masa remaja, mengisi hari-hari mereka dengan kebahagiaan dan harapan.
Mereka tahu, perjalanan mereka masih panjang. Akan ada banyak rintangan yang harus dihadapi. Namun, dengan cinta di hati mereka, Rina dan Dika siap menghadapi segalanya. Senja itu, di taman sekolah, menjadi awal dari sebuah kisah cinta yang indah.***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel