TIMETODAY.ID – Belasan rumah di Kampung Cilame RT 03/01, Desa Sukamaju, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terendam banjir imbas Sungai Cilame meluap, Rabu (12/6/2024) malam.
Ketua RT 03, Angga menyebut meluapnya Sungai Cilame disebabkan oleh derasnya hujan yang mengguyur Bogor dan sekitarnya.
“Sekitar 12 rumah 16 kepala keluarga (KK) terendam dan banyak perabotan warga yang terbawa hanyut,” kata Angga kepada wartwan.
Dia menerangkan, bahwa meluapnya sungai itu bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada 2015 lalu peristiwa serupa sempat terjadi.
“Sungai ini kalau curah hujannya deras pasti naik (meluap) ini ketiga kalinya terjadi paling besar meluapnya selama ini,” jelasnya.
Sementara, Yati salah satu warga terdampak, memint pemerintah untuk segera bertindak menangani daerah aliran sungai tersebut, agar kembali terulang peristiwa serupa.
“Warga sudah tidak kaget dengan banjir ini karena kerap terjadi, kalau sekarang tidak terlalu parah kerugiannya, karena kita sudah antisipasi sebelumnya. Kalau pada 2015 lalu kita mengalami kerugian cukup besar,” katanya.
Menurut dia, dampak dari meluapnya sungai Cilame, bukan hanya dari hujan deras, melainkan ada faktor lain, salah satunya pembuangan aliran air dari hulu sungai dibuang ke aliran sungai tersebut.
“Warga berharap mata air dari hulu agar tidak dibuang ke aliran sungai Cilame ini, selama ini dari Desa Cigudeg dari mana-mana dibuang ke aliran sungai ini semua,” ujarnya.
Ditempat yang sama Kepala Desa Sukamaju, Dahyudin membenarkan pemukiman penduduk warganya terendam banjir dan rusak jalan desa.
“Tercatat ada 17 rumah terendam, banjir juga merusak akses jalan desa,” katanya.
Beruntungnya, dari musibah tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Hanya belasan rumah terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa.
“Pasca mendapatkan laporan dari warga kita langsung hubungi destana desa serta pihak kecamatan,” tuturnya.
Dahyudin menuturkan, hampir setiap musim hujan wilayah tersebut akan terjadi banjir. Kendati begitu pihak pemerintah desa sudah melakukan antisipasi, dengan melakukan beberapa kegiatan.
“Kami sudah melakukan upaya dengan memasang Tembok Penahan Tanah (TPT) di sisi Sungai Cilame, tetapi karena banyaknya anak sungai yang masuk ke sungai Cilame termasuk tumpahan dari jalan nasional jadi salah satu masalah yang perlu dipikirkan kedepannya,” katanya.
Dalam kejadian ini, pihaknya menaksir kerugian hingga ratusan juta rupiah. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel