TIMETODAY.ID – Raihan Sharif, seorang dosen di sebuah perguruan tinggi kedokteran di Sirajganj, bagian barat laut Bangladesh, dinonaktifkan dari tugasnya dua hari setelah dugaan insiden menembak dan melukai seorang mahasiswa di ruang kelas.
Kronologi
Media lokal melaporkan bahwa kejadian itu terjadi pada hari Senin saat Dr. Sharif sedang mengawasi ujian lisan. Pada satu waktu, dia terlibat dalam pertengkaran dengan Arafat Amin Tomal, seorang mahasiswa berusia 23 tahun, dan mengeluarkan pistol, lalu menembakkan ke arah lutut kanan Tomal.
Beruntungnya, peluru tersebut mengenai ponsel yang ada di saku Tomal, mencegah cedera yang serius, meskipun begitu Tomal tetap harus menjalani perawatan di rumah sakit dan menjalani operasi pada kakinya.
Dilaporkan oleh surat kabar Dhaka Tribune bahwa terdapat 45 mahasiswa di kelas saat insiden penembakan terjadi. Banyak dari mereka segera merespons untuk membantu Tomal dan mengunci Sharif di dalam ruangan sampai polisi tiba.
Sharif kemudian ditangkap, dan polisi menyita senjata api beserta satu senjata api lainnya, 81 butir peluru, empat magasin, dua pisau, dan 10 belati dari tas pengajar.
Polisi juga mengungkapkan bahwa Raihan Sharif sering membawa senjata api ke kampus dan sering menunjukkannya kepada mahasiswanya di kelasnya.
Berita tentang penangguhan Raihan Sharif dari jabatannya sebagai dosen kedokteran telah menimbulkan kemarahan masyarakat Bangladesh, dengan banyak orang mengecam tindakan yang dilakukannya.
Mahasiswa di kampus tersebut menggelar protes minggu ini, menuntut hukuman yang lebih berat dan pemecatan Sharif dengan segera.
Sharif masih berada dalam tahanan, dan polisi telah membentuk sebuah komite khusus untuk menyelidiki seluruh kejadian yang terjadi. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News atau via whatsapp timetoday wa channel