praktik menulis berita
Para santriwati PP Riyadlus Sholihin saat praktik menulis berita dalam pelatihan jurnalistik. (Foto: Riyan H/ TIMES Indonesia)

TIMETODAY.ID, PROBOLINGGO – 250 santriwati MA di Pondok Pesantren atau Ponpes Riyadlus Sholihin melakukan praktik menulis berita dalam pelatihan jurnalistik. Pelatihan digelar selama dua hari Rabu hingga Kamis (10-11/8 2022).

Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok yang juga didampingi oleh seorang guru. Setiap kelompok harus membuat produk berita tentang kegiatan pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan selama dua hari tersebut.

Melansir timeindonesia.co.id, Jumat (12/8/2022) tampak ratusan santriwati yang juga mondok di Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, Kota Probolinggo itu, antusias dalam menulis sebuah berita. Mereka juga tak malu bertanya kepada narasumber, apabila mereka mendapatkan kesulitan.

Advertisement
Baca Juga :  UPDATE : Gempa Bogor Hari Ini Berpusat di Kabupaten Sukabumi, Magnitudo 4,7

Para guru yang mendampingi, juga nampak antusias, membantu siswa dalam mengambil gambar atau foto-foto.

Della, salah satu santriwati yang mengikuti pelatihan mengaku senang dengan adanya pelatihan ini.

“Meskipun akses kami terbatas, tidak boleh menggunakan HP, kamera dan peralatan jurnalistik lainya, saya senang. Karena dengan pelatihan ini, saya bisa belajar tentang jurnalistik,” kata Della.

Setelah menulis sebuah berita yang terdiri dari lima paragraf, selanjutnya tim meminta mereka untuk mengumpulkan hasil tulisannya. Dari sekian kelompok ada tiga karya tulis yang dipilih oleh tim, karena karya tulisnya mendekati produk jurnalistik.

Baca Juga :  Pasar Tanah Baru Kota Bogor, Ciptakan Peluang Baru Bagi Pedagang

Pelatihan jurnalistik yang digelar di Aula Roudlotul Malikiyah, PP Riyadlus Sholihin, Ketapang Kota Probolinggo ini, benar-benar membantu santriwati untuk mengembangkan kemampuannya dalam bidang jurnalistik.

Dengan pelatihan jurnalistik ini diharapkan nantinya trilogy jurnalistik; Building, Inspiring, Positif Thinking, yang diusung oleh TIMES Indonesia, bisa menebar ke kalangan jurnalis sekolah dan pesantren. (*)

=========================================================