TIMETODAY.ID, BOGOR – Risna Jaya (57), warga Kampung Cikarawang, RT02 RW04, Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor tetap menekuni pembuatan wayang golek sejak tahun 1987 silam hingga saat ini.
“Sejak kecil saya memiliki hobi kerajinan tangan, waktu SMP saya coba buat wayang golek ternyata banyak yang minat,” kata Risna.
Risna mengungkapkan, membuat wayang golek tentunya tidak mudah dan bisa memakan waktu hingga puluhan hari. Untuk bahan bakunya, Risna menngunakan kayu lame dan fiber.
Untuk wayang golek berbahan dasar fiber Risna membandrol Rp50 hingga Rp150 ribu. Sedangkan untuk bahan dasar kayu lame dijual dengan harga Rp600 ribu, bahkan mencapai puluhan juta, tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya.
“Untuk harga variatif tergantung bahan dasarnya yang digunakan dan juga karakter dari wayang itu sendiri seperti Cepot, Arjuna atau yang lainnya,” lanjutnya.
Wayang golek ini dirinya pasarkan di sejumlah wilayah Indonesia serta di ekspor ke beberapa negara asia dan Eropa.
Pria kelahiran 1964 itu mengaku bahwa wayang golek hasil buatannya sempat digunakan menjadi maskot saat olimpiade di Kota Catalunia, Spanyol.
“Dulu pernah buat wayang untuk maskot olimpiade itu membuat saya senang, karya orang kampung tapi bisa digunakan di luar negeri,” tambahnya.
Wayang Golek ini akan terus Risna ciptakan sebagai wujud melestarikan budaya wayang agar dapat dikenal dan dilestarikan oleh para anak muda masa kini.
“Saya tetap konsisten usaha golek ini, karena salah satu bentuk pelestarian budaya biar anak cucu kita dapat melihat wayang golek, kalau bukan kita siapa lagi?,” pungkasnya (fdl)