Konsisten Tekuni Anyaman Bambu Sejak 1980

TIMETODAY.ID, BOGOR – Pasangan suami Istri Emong (60) bersama istri Nesa (55) warga Kampung Palasari, Desa Mampir, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor tetap konsisten menjalani bisnis membuat tempat nasi dari anyaman bambu sejak 1980 silam.

Dalam sehari, pasangan suami istri (Pasutri) itu, mampu membuat kerajinan tempat menyimpan nasi dari bahan bambu yang biasa disebut “Boboko” itu, sekitar 10 unit setiap harinya dan dijual di pasar yang ada di Kabupaten Bogor.

Baca Juga :  Empati Terhadap Pejuang Demokrasi yang Gugur, Cabup Bogor Jaro Ade Takziah ke Rumah Petugas KPPS

“Kalau untuk harganya sendiri saya jual Rp 25 ribu satunya. Disini ada penampungnya yang menjual ke pasar,” kata Emong kepada wartawan, Selasa (7/6/2022).

Advertisement

Hidup Emong dan istri bergantung dari hasil kerjinan tangan yang mereka buat sendiri, hasil dari penjualan kerajinan tangan mereka, untuk membeli keperluan dapur maupun kebutuhan lainnya.

Baca Juga :  Plt. Bupati Bogor Himbau Desa Alokasikan 20% Dana Desa Untuk Program Ketahanan Pangan 

“Waktu itu saya kecelakaan tiga tahun lalu tabrakan sehinga mau cari pekerjaan susah jadi tetap bertahan membuat Boboko ini,” tambahnya.

Emong berharap adanya bantuan dari pemerintah setempat untuk memberikan modal dan memasarkan prodak Boboko hasil karyanya baik di event desa maupun yang lainya. (fdl)

=========================================================