TIMETODAY.ID, BOGOR – Sebesar Rp 3.676.000.000 uang negara habis untuk membangun Pasar Rakyat Klapanunggal. Sekitar tiga bulan yang lalu, pasar tersebut sudah berdiri, namun hingga saat ini belum juga diresmikan.
Usut punya kabar, Pasar Rakyat Klapanunggal dibangun Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor rupanya belum memiliki lahan parkir.
Pasar ini dibangun oleh PT Rasa Nungga Utama dan kondisinya sekarang Pasar Rakyat Klapanunggal saat ini halaman pasar sudah ditutupi oleh rerumputan.
Menurut Camat Klapanunggal Ahmad Kosasih, masalah pasar rakyat yang belum beroperasi itu, karena belum diresmikan oleh Kemenperindag Pusat.
“Itu yang ngebangun Kemenperindag pusat, jadi karena usulan kita ke Kabupaten Bogor dan Provinsi lalu di salurkan ke pusat, Dari pusat sudah turun anggarannya baru itu di bangun, nah itu anggaran pusat itu,” jelasnya.
Ia menyebut, hasil laporannya ini belum diserahkan ke disperindag bogor.
“Ini kan belum diserahkan ke kabupaten dan kalau sudah diserahkan, baru ke Kemenperindag pusat, dan baru bisa diresmikan,” ucapnya.
Selain itu, menurutnya, masih banyak hal yang belum direalisasikan agar Pasar Rakyat tersebut bisa dioperasikan terutama dalam hal infrastruktur jalan dan lahan parkir yang belum tersedia.
“Pasar belum bisa beroperasi sampai pembanguan infrastruktur jalan dan tempat parkir, setelah selesai lalu diserahkan ke PD pasar Tohaga untuk di kelola dan kecamatan hanya mengkoordinir untuk kios agar tidak berebut,” bebernya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Daerah Pemilihan II, Sulaeman sangat menyayangkan kondisi Pasar Rakyat yang berada di desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal.
Pasalnya pasar yang telah dibangun menggunakan anggaran dari Kementerian Perdagangan tersebut terancam sepi peminat, baik calon pedagang, maupun calon pembeli.
Sangat disayangkan, baru selesai dibangun tapi Pasar Rakyat Klapanunggal tidak digunakan,” ucapnya. (*)