TIME TODAY – Sembilan Fashion Designer atau Perancang busana dari Kota Bogor meluncurkan komunitas, yaitu Bogor Fashion Culture (BFC) yang diprakarsai oleh Ibu Yane Ardian selaku istri Walikota Bogor.
Pada peluncuran komunitas tersebut, kesembilan designer memperagakan busananya dalam fashion show di Podium Function Hall, Lippo Plaza Ekalokasari, Sukasari, Kota Bogor, pada Jumat (7/5/2021).
Kesembilan designer itu diantaranya adalah Dhani Rose, Frida Aulia, Mardiah Faraz, Carlina Eriano, Indria R. Dani, Tety Murniati, Evi Nafiatul, Yusi Irawati dan Andrie Basuki.
Baca Juga : Staycation THE 101 Bogor Cara Seru Rayakan Lebaran
Dhany Rose selaku Ketua Bogor Fashion Culture menjelaskan, bahwa dengan adanya keberadaan BFC dari di Kota Bogor demi mengangkat para designer Kota Bogor untuk menjadi mitra dalam mempromosikan Kota Bogor.
“Fashion show kali ini mengusung tema ‘The Hidden Treasure of Buitenzorg’. Sesuai dengan karakter tema yang akan ditampilkan oleh 9 designer. Rencananya dari 9 designer ini akan menggandeng Dinas terkait, karena kita juga akan bermitra dengan Pemkot,” kata Dhany Rose kepada wartawan.
Untuk itu, dirinya menyebutkan dari kesembilan designer memiliki tema dan karakter berbeda-beda, dengan demikian Bogor Fashion Culture ini merupakan suatu komunitas dengan berbagai macam karakter.
“Contohnya, seperti Frida Aulia memiliki tema batik kebun raya Bogor. Mardiah Faraz mempunyai baju dengan corak Afrika. Carlina Eriano menampilkan tema hangout dan Andrie Basuki memiliki tema raya dengan sulaman dari pengrajin Kota Bogor. Tety Muniarti mengangkat tema menanam tanaman. Indria R. Dani fokus di motif batik dengan keulamaan wali songo. Selanjutnya Evi Nafiatul dengan tema Ramadhan. Terkahir, Yusi Irawati dengan tema promis wedding dress,” jelas Dhany.
Baca Juga : Ini Tempat Asyik Untuk Buka Puasa
Baca Juga : The 1o1 Bogor Sajikan Menu Ramadhan Spesial Bertema Ramadhan Buffet Premium
Semetara itu, Yane Ardian mengungkapkan, dengan adanya komunitas ini agar bisa mendongkrak kembali Ekonomi Kreatif di Kota Bogor. Terlebih atas kontribusi mereka begitu besar, terutama dalam menggait UMKM. Karena mereka tidak bekerja sendiri, mereka membutuhkan Sumber Daya Manusia dan pada akhirnya ekonomi masyarakat akan ikut bergerak.
“Berbicara soal pembangunan Kota Bogor, bukan hanya melihat dari segi fasilitas dan sarana infratstrkut yang disiapkan oleh Pemerintahnya. Tapi yang harus dilihat adalah sumber daya masyarakatnya, saya melihat potensi itu ada di industri fashion yang ada di Kota Bogor,” ungkap Yane.
Yane pun menyebut, dari sembilan desginer ini dirinya sudah lama kenal sehingga ketika komunitas ini dibentuk agar dapat memberi informasi kepada masyarakat luas bagi mereka yang memang sudah bergerak di bidang fashionpreneur.
Baca Juga : Keren Eman Pria Disabilitas Buka Usaha
“Setelah dilaunching mungkin bagi masyarakat yang bergerak dibidangnya bisa gabung dan ini menjadi wadah bagi mereka. Bukan hanya untuk perempuan saja, designer laki-laki juga bisa. Mungkin sekarang hanya 9 orang, tapi nantinya akan lebih banyak lagi. Karena jika semakin banyak dan semakin besar maka kontribusi kepada Kota Bogor pun akan semakin besar,” pungkasnya. (adt)