TIME TODAY – Walikota Bogor Bima Arya bersama Forkopimda dan para Alim Ulama memusnahkan ratusan botol minuman keras di lapangan Pusdikzi, Jalan Jendral Sudirman, Kota Bogor, Senin (12/4/2021).

Baca Juga : Bulan Ramadan, THM di Bogor Dipaksa Tutup

Bima mengatakan, ada dua hal yang perlu dilakukan sebelum dan selama Ramadan, pertama yaitu bagaimana caranya agar situasi Ramadan itu lebih khusyuk di antaranya gencar membasmi kemaksiatan seperti memusnahkan minuman keras dan menutup Tempat Hiburan Malam (THM) di Kota Bogor.

Advertisement

“Ini memang sudah rutin kita lakukan setiap tahun, misalnya menutup THM. Intinya kita ingin bulan Ramadan ini khusyuk dan kondusif,” kata Bima kepada wartawan.

Lanjut Bima, mengingat bulan Ramadan masih berada di masa pandemi, sehingga dirinya meminta kepada masyarakat untuk tidak berkerumun.

Baca Juga :  Petugas Pencatat Meter Perumda Tirta Pakuan Dilengkapi Aplikasi CIS

“Kita tidak mau lengah terjadi kerumunan di ramadan ini, di tiga waktu yang krisis, yaitu jelang berbuka, saat solat terawih dan jelang sahur. Ketiga waktu itu potensi titik kerumunan, karena itu forkopimda fokus untuk prokes nya sampai membentuk personel tingkat wilayah, ada polisi yang berkoordinasi dengan marbot, ada yang fokus berkeliling ditempat tempat kerumunan dan sebagainya,” ujarnya.

Sementara Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut bulan Ramadan ini menjadi bulan tawuran bagi sebagian warga. Untuk itu pihaknya membentuk dan menerjunkan polisi Ramadan, dimana tugasnya itu untuk menekan angka kejahatan dan kekerasan selama Ramadan.

“Sebagian masyarakat bulan ramadan itu bulan tawuran. Nah kami berusaha menekan angka kekerasan selama Ramadan termasuk kejahatan-kejahatan lainnya, kita jaga kesucian Ramadhan ini secara intens, kami akan mengawasi kegiatan kegiatan yang ilegal,” katanya.

Baca Juga :  Jelang Pemilu, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Minta Pemkab Dukungan KPU, Pastikan Kesehatan Petugas KPPS

Selain itu, polisi Ramadan juga nantinya akan berkolaborasi dengan pengelola masjid atau DKM dan marbot. Dimana mereka ini akan membantu untuk mencegah kerumunan dan memastikan protokol kesehatan di setiap masjid.

“Berdasarkan data yang kami terima, jumlah masjid di Kota Bogor sebanyak 850 masjid. Tapi dari jumlah tersebut ada 147 masjid yang jamaahnya cukup banyak. Jadi kami menyiapkan 200 personel yang berkolaborasi dengan marbot dan DKM untuk sama sama bisa menerapkan protokol kesehatan ditempat tempat ibadah sesuai dengan instruksi kementrian agama bagaimana menjalankan ibadah Ramadan,” pungkasnya. (hri)

 

=========================================================